Hari Sumpah Pemuda, Hari Sumpah Cinta Kita

Waktu itu malam minggu tanggal 27 Oktober pertama kali aku datang kerumahmu dan melihat betapa cantiknya dirimu. Sudah lama aku dan dirimu kenal di dunia maya. Lewat Facebook aku mengenalmu, dan lewat sms aku lebih jauh mengenal dirimu. Hingga akhirnya malam itu, kita dipertemukan. Aku bener-bener terkejut saat kali pertama melihat dirimu. Ternyata kamu lebih cantik dari yang aku bayangkan selama ini. Kamu begitu anggun dengan baju yang kamu kenakan. Saat itu juga aku berkata dalam hati :
"Kalau kamu mau menjadi pacarku, aku gak akan pernah sia-siakan kamu dan akan selalu menjaga kamu"

Malam itu, aku datang kerumah kamu. Untuk pertama kalinya aku menjabat tanganmu. Meski aku seorang yang pemalu, aku mencoba memberanikan diri untuk akrab dengan kedua orang tuamu. Memang terlihat "ga gi gu" ketika aku ngobrol sama ayah kamu. Aku nggak berani minta ijin untuk mengajak kamu jalan. Hingga kamu yang mengalah ngomong sama ibu kamu dan ibu kamu mintain ijin kalau saya mau ngajak kamu jalan. Tahukah kamu, saat itu aku bener-bener malu. Aku merasa aku belum bisa menjadi laki-laki yang dewasa.

Sekitar jam 8 aku dan kamu meninggalkan rumah kamu. Kita jalan-jalan di Pasar Malem. Kita ngobrol, becanda, dan ketawa bareng sampai-sampai pipi kita sakit. Hhhahhaaa.,., Betapa cerianya kita berdua saat itu.
Meski saat itu status kita belum "Pacaran", aku mengajak kamu membeli dua buah cincin bertuliskan nama "Andi" dan "Devi". Tapi sayang, cincin itu hilang saat diperjalanan pulang.
Aku bener-bener kecewa. Satu-satunya kenangan kita berdua itu bisa hilang.
Paginya kamu sms aku, kamu bilang cincinnya ketemu. Ternyata kamu lupa menaruh cincin itu di sakumu... Betapa bahagianya aku saat itu.

Hari minggunya tanggal 28 Oktober 2012 aku datang lagi kerumah kamu. Niatku untuk mengambil cincin yang tertinggal disakumu semalem dan mengajak kamu jalan-jalan. Karna esok aku harus pergi meninggalkan kota ini. Aku ingin menghabiskan hari itu bersama kamu. Tapi sayang, kamu nggak dikasih ijin untuk jalan-jalan denganku.
Aku kecewa berat nggak bisa jalan-jalan sama kamu. Aku dan kamu hanya duduk diruang tamu rumahmu. Kita ngobrol, becanda, dan ketawa berdua. Aku nggak ingin saat-saat indah itu berlalu. Aku ingin merasakan kebahagiaan itu setiap saat. Bersamamu...
Kamu memberanikan diri bertanya kepadaku "Sekarang hubungan kita ini apa?"

Tanggal 28 Oktober 2012,
Devi Septiana