Jumat, 20
September 2013
Dear Diary,
Hari ini aku
ada acara kumpul untuk membahas tentang ospek yang akan dimulai hari Senin
besok. Dari kos aku berangkat berdua bareng sama teman satu kamar kos-ku. Satia
Maulana. Dia teman yang baik. Banyak kesamaannya denganku. Sama-sama suka main
PS, sama-sama suka main bola dan futsal, juga punya tim sepakbola favorit yang
sama. Arsenal.
Sebelum ke
BDK, kita berdua mampir dulu di waring lontong seharga 5000-an. Maklum, masih
dalam proses pengiritan. Menuju BDK masih jam
kurang 10. Tapi pas sampai disana teman yang lain termasuk pembimbingnya
sudah ngumpul dan sudah mau dibariskan. Kami kira kami orang yang datang paling
belakangan, ternyata masih ada beberapa yang datangnya lebih telat lagi. Bahkan
ada yang sampai jam 9 lebih.
Setelah
dibariskan dan dihitung, sekitar jam 8 lebih sedikit kami disuruh masuk
kerungan. Perkenalan senior dan pembimbing kami nantinya selama ospek. Ternyata
ada senior yang dari tetangga kotaku. Mas Prianggodo dan Mas Eksan. Mereka
berdua dari Yogyakarta. Pak Dedi sebagai kepala pembimbing ospek. Dibacain
peraturan saat ospek, apa-apa yang harus dibawa, yang harus dipakai dan harus dipersiapkan. Yang
paling mengenaskan adalah kepalaku akan botak. Karena aku harus dicukur satu
sisir atau rata dicukur menggunakan mesin cukur tanpa mata cukur tambahan lagi.
Selain itu kumis dan jenggot juga harus dicukur. Hhhaahhaaa... Nggak kebayang
muka aku gimana nantinya. Seumur-umur belum pernah ngrasain yang namanya cukur
jenggot dan kumis. Mungkin kalau alisnya juga dicukur, udah bisa tuh nyandang
nama TUYUL. Hhhahhaaa...
Ternyata
yang harus dibawa dan dipersiapkan buat hari senin itu banyak banget. Mulai
dari buku tulis isi 40 sampul kuning polos, name-tag akai karton, disuruh
nonton acara Indonesia Now di Metro TV tengah malem, termasuk yang sedang aku
kerjakan sekarang. Menulis diari.
Pemilihan
senat, senat itu seperti OSIS-nya jaman sekolah dulu. Mitra dan Ari sebagai
ketua dan wakil ketua senat yang terpilih berdasarkan vote 112 orang. Setelah
itu dibentuk 8 kelompok yang berisi 14 anak. Aku ikut kelompok 4 yang
beranggotakan Gary, Binsar, David, Yunus, Cynthia, Lesgia, Herta, Hafiz, Lyben,
Hammam, Ilham, Fuad, Fandi. Kami 14 orang ini harus kompak dan harus peduli
satu sama lain.
Membahasa
bla bla bla tentang persiapan ospek sampai sore. Dari diskusi kelompok sampai
diskusi satu angkatan yang sangat membantu. Buku isi 40 kami sepakat
menggunakan papper line dan sampulnya kita ditarik 1500 kemudian dibelukan
salah satu teman kami. Biar seragam. Map plastik buat topi golf juga kami
sepakat untuk satu orang saja yang beli. Lagi-lagi supaya seragam. Handuk good
evening yang sepat bikin geger satu angkatan, akhirnya kami sepakat untuk
memodifikasi handuk good morning menjadi handuk good evening.
Sampai jam
setengah 12 aku menulis biodata semua teman-teman satu angkatan yang pendidikan
disini. Karena udah ngantuk aku sempetin dulu nulis di kertas ini.
Tentang
kekompakan, saling peduli, bukan persaingan. Itulah Mahasiswa STAN.
0 komentar:
Posting Komentar